Senin, 10 Desember 2012

Despite leaving a judgement it’s better to ask ‘why’


Wah sepertinya judgement sudah ada ya..                 
Padahal aku mengatakan ehm tepatnya menuliskan sebuah kalimat. Agak sebel liatnya terrnyata respon yang aku dapatkan justru berupa ceramah. Oh come on. I don’t need that.

Aku butuh fokus disini. Don’t disturb me for a while. I’m need that.
Aku akan lebih senang jika ditanya “ada apa?” ketimbang harus melihat banyak kalimat yang berisi ceramah dan kurang lebih isinya ‘untuk pertimbangkan lagi keputusan itu’
And for several reason too, don’t make your own judge. Please.
No need for your word.
Just stay away from me and I want to focus.

Ga usah mikir yang gimana2. Aku tahu kamu teman aku dan mungkin tahu sedikit dan memprediksi bagaimana dengan reaksi aku. Tapi untuk yang satu ini. Akan lebih baik anda tidak usah sok tahu. ‘pertimbangkan lagi?’ heh… jangan buat aku mundur lagi dengan keputusan yang aku buat. Terserah padaku aku akan melakukan apa untuk kepentingan aku sendiri. Terimakasih untuk perhatian dan sarannya. Tapi aku mampu dengan keputusan yang aku buat. 

Just save your word to the others.
And I’ll predict..you will discuss it with the others and make some worries about me.
Just leave me. Ok?
I need some my own room.
I’m tired and I need my time for my self.
Can I take it for a while.
Need some fresh air. 

Aku bukan berlari, tapi aku diam disini untuk fokus.