Jumat, 12 Desember 2014

Energi Macam Ini Mau Di Apakan?

Kalau mendengar kalimat ini "Energi tidak dapat dimusnahkan, energi hanya bisa diubah bentuknya". Seharusnya ini kalimat yang sangat ampuh buat saya saat ini. Energi memang harus disalurkan. Energi memang seharusnya diubah bentuknya. Bakar saja energi itu kalau perlu. Atau utak-atik saja energi itu daripada dipendam? Sama sekali ga enak ngerasain gimana punya energi berlebih tapi ga bisa ngalirin semua energi itu. Darah tuh bergejolak gitu *elaaah* ga bisa ngendaliin sih kalau sampai gemeteran gitu. Tapi emang gitu sih, apa yang dirasain.

*ga ada aktivitas yang bisa bikin semangat, butuh suasana baru, era baru, dan presiden baru *eh?

Selasa, 02 Desember 2014

Antar Bintang

Hai... ini post kedua dalam satu hari. Luar biasa. Padahal mah jarang-jarang kaya gini tapi saya cukup senang sama hari ini, mau cerita. Kalau di Media sosial terlalu banyak orang yang tau (fb, jadi malu kan? *halah), lagian juga karakternya ga cukup (twitter).

Oke, saya mau cerita tentang hari ini. Nonton Film. Sebenernya saya sih tadinya mau nonton MJ tapi berhubung filmnya ga masuk di bioskop yang saya pilih maka jatuhlah pilihan ke Interstellar. Muahahaha. Tuh film ya, emang bener-bener bagus. Selama nonton ga ngerasa bosen. Terus-terusan dikasih scene-scene yang luar biasa. Film ini lumayan kalem kok, kaya air, kalem, diem tapi dalemnya luar biasa kebangetan. Nah film ini juga kaya gitu.

Film ini tuh udah dicirian sama saya dari jaman promosinya alias trailer. I know, this movie has something (salah inggris nih). Tapi berhubung saya juga pernah kena jebakan 'batman' gegara trailer (saya nonton Divergent karena liat trailernya bagus dan poster filmnya ok tapi pas nonton.. the hell lah ga begitu rame, puhlis sangatlah sama tuh romancenya dan lainnya *ini opini saya, beda? maklumin ja, situ juga beda sama saya*

Berhubung saya kena racun juga tentang Interstellar (thanks to my sister, dia bilang kalau  3 jam nonton film ini ga kerasa dan filmnya bagus banget) jadilah tergoda kembali buat nonton film ini. Belum lagi sama review yang dikasih sama orang-orang. katanya film ini bagus banget. Mereka bener banget. Yah mungkin ada yang bilang kalau film ini awalnya ngebosenin (temen saya sendiri bilang gitu, dan saya ga ngerti. Film ini bagian mananya yang bikin ngantuk????? )

Dari awal, Film ini lumayan menggelitik orang untuk menerka-nerka jalan ceritanya seperti apa. Sepanjang film saya terus membuat opsi-opsi tentang ending ceritanya. Beberapa kali merasa excited. Mengubah posisi tempat duduk gara-gara ada scene yang bikin greget. hahaha. seneng banget nonton film ini. Temenku bilang kalau endingnya bikin kaget, tapi buat saya sendiri engga (soalnya diawal aja, udah bikin mikir,, mweheheh kebanyakan nonton film jenis beginian juga kali ya~~) apa mungkin karena temanku bilang seperti itu, ujung-ujungnya di alam bawah sadar saya udah mempersiapkan diri untuk berpikir tentang alur cerita film ini (salah satu review bilang kalau Interstellar layak mendapat nominasi oscar, dan seinget saya nominasi oscar kan film yang kudu rada mikir dan terkadang plotnya twist ditambah lagi temen saya tertidur di awal film, which is film ni bagus. Kadang sense film temen saya ni agak berbalik dengan saya)

Simpelnya, Interstellar itu film bagus. Konsepnya unik. Dikemas Sederhana. dan kayanya nih film dipersiapkan buat next sequel (kayanya) soalnya banyak celah buat bikin sequel. Tapi saya ga yakin apa akan sebagus yang pertamanya? let see.

Senin, 01 Desember 2014

Curahan akhir November

Lucu rasanya kalau dilangkahin sama ‘adik’ . bohong kalau saya ngomong saya ga apa-apa. Saya bukan tipe orang yang mencurahkan kekesalan dan perasaan saya dengan curhat atau mengurai dengan suara keras. Lebih banyak saya pendam dan mengolah kembali emosi yang terlalu acak-acakan karena suatu masalah. Dan berhubung yang terjadi akhir-akhir ini adalah tentang prosesi pelangkahan. Ini agak sedikit menganggu karena muncul komen dari ibu kos yang bilang kalau dirinya tidak suka dengan ‘anak kos’ yang berlama-lama. Kalimat seperti apa pun akan ditanggapi berbeda tergantung dari kondisi orang tersebut yang mendengar kalimat itu atau orang tersebut yang menjadi sasaran kalimat tersebut. Berhubung yang dimaksud oleh ibu kos itu adalah saya dan kondisi saya yang jelas lagi ga bagus, saya katakan jelas disini. Itu sangat menganggu sekali. Annoying. Pas di konfrontasi langsung sama si ibu, yah gw Cuma cengar cengir aja. Ga mungkin saya tanggepin pake teriak segala dan banting ini itu kan? 

Masalahnya saya cukup ga peduli sama pandangan orang-orang tapi kayanya ada yang salah juga. Soalnya pandangan orang-orang itu malah bikin down dan bikin saya ga bias focus (malah ga bias ngerjain) satu dan dua hal. Itu sebenernya yang saya ga suka. Dan saya harus bersusah payah buat berdiri dan seolah-olah hal itu tidak terjadi. Kebanyakan kejadian seperti itu dan berulang. Perlu banyak waktu dan terkadang sesekali saya menjadi orang normal. Ini yang tidak saya sukai.

Akhir-akhir ini saya memutuskan untuk tidak peduli dengan perasaan saya dan berlsayakasar dengan apa yang saya rasakan. Perkembangannya masih belum terlihat. Produk yang dihasilkan pun belum nyata. Hanya ada semangat untuk melakukan ini dan itu. Mau melakukan hal baru ini dan itu. Mencoba apa yang tidak sayacoba beberapa bulan yang lalu. Dan menjalankan proses untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Sayaingin menjadi seorang yang bisa membanggakan diri saya sendiri. Orang lain? Untuk sekarang ini tidak saya pedulikan. Saya mau bekerja untuk menyenangkan bapak. Entah dengan ibu. Rasanya saya sedikit kecewa dengannya. Dan saya tidak mau ambil pusing terlalu banyak mengenai hal ini. Saya peduli dengan bapak. Saya saat ini butuh banyak afeksi dan bapak selalu memberikan itu. Hanya perhatian yang saya butuh saat ini. Karena saya tahu, saya kesepian. Dan bapak selalu hadir disaat (timing yang luar biasa) tepat. Itu yang menjadikan kekuatan untuk saya saat ini.