Ah. Saya ngerti kenapa kepala rasanya sakit seperti ditekan. Dugaan kuat karena seharian g minum dan baru minum setelah kepala sakit. Apa tubuh ngambil cairan dari darah dan bikin peredaran darah berubah 'alot' terus otak kekurangan oksigen karena darah yang 'berjalan alot'.
Hipotesis macam apa ini? Sudahlah lupakan saja, namanya juga dugaan. Ga terbukti benar juga. Belum dicocokan dengan teori-teori yang ada #beuuuh
Dugaan itu seperti diwilayah 'abu-abu' atau ga analoginya kalau lagi mati lampu mau jalan tapi takut kesandung atau paling ga kejedot lah ya (susah ya kalau ga punya penglihatan -bersyukurlah yang masih bisa melihat dengan jelas baik yang normal atau berkacamata-) dan baru deh kita jalan penuh percaya diri kalau ada penerangan walau kecil sekalipun. Kondisi kita mau jalan itu yang namanya dugaan dan penerangan adalah teori-teorinya,pembenarannya. Jadinya ketika dugaan itu berubah arah menjadi benar atau salah dikarenakan adanya 'penerangan' tadi. Butuh ilmu untuk memutuskan dan 'melihat' kebenaran atau kesalahan yang bermula dari dugaan.
Sekai Shievan
Senin, 05 Januari 2015
Jumat, 12 Desember 2014
Energi Macam Ini Mau Di Apakan?
Kalau mendengar kalimat ini "Energi tidak dapat dimusnahkan, energi hanya bisa diubah bentuknya". Seharusnya ini kalimat yang sangat ampuh buat saya saat ini. Energi memang harus disalurkan. Energi memang seharusnya diubah bentuknya. Bakar saja energi itu kalau perlu. Atau utak-atik saja energi itu daripada dipendam? Sama sekali ga enak ngerasain gimana punya energi berlebih tapi ga bisa ngalirin semua energi itu. Darah tuh bergejolak gitu *elaaah* ga bisa ngendaliin sih kalau sampai gemeteran gitu. Tapi emang gitu sih, apa yang dirasain.
*ga ada aktivitas yang bisa bikin semangat, butuh suasana baru, era baru, dan presiden baru *eh?
*ga ada aktivitas yang bisa bikin semangat, butuh suasana baru, era baru, dan presiden baru *eh?
Selasa, 02 Desember 2014
Antar Bintang
Hai... ini post kedua dalam satu hari. Luar biasa. Padahal mah jarang-jarang kaya gini tapi saya cukup senang sama hari ini, mau cerita. Kalau di Media sosial terlalu banyak orang yang tau (fb, jadi malu kan? *halah), lagian juga karakternya ga cukup (twitter).
Oke, saya mau cerita tentang hari ini. Nonton Film. Sebenernya saya sih tadinya mau nonton MJ tapi berhubung filmnya ga masuk di bioskop yang saya pilih maka jatuhlah pilihan ke Interstellar. Muahahaha. Tuh film ya, emang bener-bener bagus. Selama nonton ga ngerasa bosen. Terus-terusan dikasih scene-scene yang luar biasa. Film ini lumayan kalem kok, kaya air, kalem, diem tapi dalemnya luar biasa kebangetan. Nah film ini juga kaya gitu.
Film ini tuh udah dicirian sama saya dari jaman promosinya alias trailer. I know, this movie has something (salah inggris nih). Tapi berhubung saya juga pernah kena jebakan 'batman' gegara trailer (saya nonton Divergent karena liat trailernya bagus dan poster filmnya ok tapi pas nonton.. the hell lah ga begitu rame, puhlis sangatlah sama tuh romancenya dan lainnya *ini opini saya, beda? maklumin ja, situ juga beda sama saya*
Berhubung saya kena racun juga tentang Interstellar (thanks to my sister, dia bilang kalau 3 jam nonton film ini ga kerasa dan filmnya bagus banget) jadilah tergoda kembali buat nonton film ini. Belum lagi sama review yang dikasih sama orang-orang. katanya film ini bagus banget. Mereka bener banget. Yah mungkin ada yang bilang kalau film ini awalnya ngebosenin (temen saya sendiri bilang gitu, dan saya ga ngerti. Film ini bagian mananya yang bikin ngantuk????? )
Dari awal, Film ini lumayan menggelitik orang untuk menerka-nerka jalan ceritanya seperti apa. Sepanjang film saya terus membuat opsi-opsi tentang ending ceritanya. Beberapa kali merasa excited. Mengubah posisi tempat duduk gara-gara ada scene yang bikin greget. hahaha. seneng banget nonton film ini. Temenku bilang kalau endingnya bikin kaget, tapi buat saya sendiri engga (soalnya diawal aja, udah bikin mikir,, mweheheh kebanyakan nonton film jenis beginian juga kali ya~~) apa mungkin karena temanku bilang seperti itu, ujung-ujungnya di alam bawah sadar saya udah mempersiapkan diri untuk berpikir tentang alur cerita film ini (salah satu review bilang kalau Interstellar layak mendapat nominasi oscar, dan seinget saya nominasi oscar kan film yang kudu rada mikir dan terkadang plotnya twist ditambah lagi temen saya tertidur di awal film, which is film ni bagus. Kadang sense film temen saya ni agak berbalik dengan saya)
Simpelnya, Interstellar itu film bagus. Konsepnya unik. Dikemas Sederhana. dan kayanya nih film dipersiapkan buat next sequel (kayanya) soalnya banyak celah buat bikin sequel. Tapi saya ga yakin apa akan sebagus yang pertamanya? let see.
Oke, saya mau cerita tentang hari ini. Nonton Film. Sebenernya saya sih tadinya mau nonton MJ tapi berhubung filmnya ga masuk di bioskop yang saya pilih maka jatuhlah pilihan ke Interstellar. Muahahaha. Tuh film ya, emang bener-bener bagus. Selama nonton ga ngerasa bosen. Terus-terusan dikasih scene-scene yang luar biasa. Film ini lumayan kalem kok, kaya air, kalem, diem tapi dalemnya luar biasa kebangetan. Nah film ini juga kaya gitu.
Film ini tuh udah dicirian sama saya dari jaman promosinya alias trailer. I know, this movie has something (salah inggris nih). Tapi berhubung saya juga pernah kena jebakan 'batman' gegara trailer (saya nonton Divergent karena liat trailernya bagus dan poster filmnya ok tapi pas nonton.. the hell lah ga begitu rame, puhlis sangatlah sama tuh romancenya dan lainnya *ini opini saya, beda? maklumin ja, situ juga beda sama saya*
Berhubung saya kena racun juga tentang Interstellar (thanks to my sister, dia bilang kalau 3 jam nonton film ini ga kerasa dan filmnya bagus banget) jadilah tergoda kembali buat nonton film ini. Belum lagi sama review yang dikasih sama orang-orang. katanya film ini bagus banget. Mereka bener banget. Yah mungkin ada yang bilang kalau film ini awalnya ngebosenin (temen saya sendiri bilang gitu, dan saya ga ngerti. Film ini bagian mananya yang bikin ngantuk????? )
Dari awal, Film ini lumayan menggelitik orang untuk menerka-nerka jalan ceritanya seperti apa. Sepanjang film saya terus membuat opsi-opsi tentang ending ceritanya. Beberapa kali merasa excited. Mengubah posisi tempat duduk gara-gara ada scene yang bikin greget. hahaha. seneng banget nonton film ini. Temenku bilang kalau endingnya bikin kaget, tapi buat saya sendiri engga (soalnya diawal aja, udah bikin mikir,, mweheheh kebanyakan nonton film jenis beginian juga kali ya~~) apa mungkin karena temanku bilang seperti itu, ujung-ujungnya di alam bawah sadar saya udah mempersiapkan diri untuk berpikir tentang alur cerita film ini (salah satu review bilang kalau Interstellar layak mendapat nominasi oscar, dan seinget saya nominasi oscar kan film yang kudu rada mikir dan terkadang plotnya twist ditambah lagi temen saya tertidur di awal film, which is film ni bagus. Kadang sense film temen saya ni agak berbalik dengan saya)
Simpelnya, Interstellar itu film bagus. Konsepnya unik. Dikemas Sederhana. dan kayanya nih film dipersiapkan buat next sequel (kayanya) soalnya banyak celah buat bikin sequel. Tapi saya ga yakin apa akan sebagus yang pertamanya? let see.
Senin, 01 Desember 2014
Curahan akhir November
Lucu rasanya kalau dilangkahin sama ‘adik’ . bohong kalau
saya ngomong saya ga apa-apa. Saya bukan tipe orang yang mencurahkan kekesalan
dan perasaan saya dengan curhat atau mengurai dengan suara keras. Lebih banyak
saya pendam dan mengolah kembali emosi yang terlalu acak-acakan karena suatu
masalah. Dan berhubung yang terjadi akhir-akhir ini adalah tentang prosesi
pelangkahan. Ini agak sedikit menganggu karena muncul komen dari ibu kos yang
bilang kalau dirinya tidak suka dengan ‘anak kos’ yang berlama-lama. Kalimat
seperti apa pun akan ditanggapi berbeda tergantung dari kondisi orang tersebut
yang mendengar kalimat itu atau orang tersebut yang menjadi sasaran kalimat
tersebut. Berhubung yang dimaksud oleh ibu kos itu adalah saya dan kondisi saya
yang jelas lagi ga bagus, saya katakan jelas disini. Itu sangat menganggu
sekali. Annoying. Pas di konfrontasi langsung sama si ibu, yah gw Cuma cengar
cengir aja. Ga mungkin saya tanggepin pake teriak segala dan banting ini itu
kan?
Masalahnya saya cukup ga peduli sama pandangan orang-orang
tapi kayanya ada yang salah juga. Soalnya pandangan orang-orang itu malah bikin
down dan bikin saya ga bias focus (malah ga bias ngerjain) satu dan dua hal.
Itu sebenernya yang saya ga suka. Dan saya harus bersusah payah buat berdiri
dan seolah-olah hal itu tidak terjadi. Kebanyakan kejadian seperti itu dan
berulang. Perlu banyak waktu dan terkadang sesekali saya menjadi orang normal.
Ini yang tidak saya sukai.
Akhir-akhir ini saya memutuskan untuk tidak peduli dengan
perasaan saya dan berlsayakasar dengan apa yang saya rasakan. Perkembangannya
masih belum terlihat. Produk yang dihasilkan pun belum nyata. Hanya ada
semangat untuk melakukan ini dan itu. Mau melakukan hal baru ini dan itu.
Mencoba apa yang tidak sayacoba beberapa bulan yang lalu. Dan menjalankan
proses untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Sayaingin menjadi seorang yang
bisa membanggakan diri saya sendiri. Orang lain? Untuk sekarang ini tidak saya
pedulikan. Saya mau bekerja untuk menyenangkan bapak. Entah dengan ibu. Rasanya
saya sedikit kecewa dengannya. Dan saya tidak mau ambil pusing terlalu banyak
mengenai hal ini. Saya peduli dengan bapak. Saya saat ini butuh banyak afeksi
dan bapak selalu memberikan itu. Hanya perhatian yang saya butuh saat ini.
Karena saya tahu, saya kesepian. Dan bapak selalu hadir disaat (timing yang
luar biasa) tepat. Itu yang menjadikan kekuatan untuk saya saat ini.
Minggu, 16 November 2014
Hai, sudah lama ya?
konbanwa,
udah lama ga ngepost apa-apa disini. Bukan ding, ini sih terlalu lama. 2 tahun ga ngepost apa-apa. apa-apaan itu. yah walaupun blog ini juga ga dibaca banyak orang. ahahahah. *menghibur diri*
anoo, sebenernya banyak hal yang ingin ditulis disini. Banyak banget sampai ga tau harus mulai dari mana. Kalau ada yang ga ngerti sama tulisan ini, salahkan diri sendiri aja yak.Ga usah mencak-mencak disini. *eh? emang ada yang mau baca sampai akhir?*
2 tahun lamanya ga ngepost ap-apa. Antara galau sama mikirin yang ga penting selama 2 tahun ini. perihal perasaan dan otak yang mikirin masalah terus-terusan tapi ga diimbangi sama gerak badan. Alias ga memberikan solusi walaupun sudah dipikirin. Masalah tetap menjadi masalah kalau ga diselesaikan kan? *anak kecil juga tau kaliii -_- *
Kalau masalah yang berbau negatif emang dari sononya sih gw menarik hal-hal negatif itu mendekat. Waaks. aura negatif telah datang setelah gw menyia-nyiakan yang namanya hal-hal berbau positif.heeeuuuw. ah sutralah ga usah dibahas lagi padahal pengen sih. Aaak tidak. hentikan. baiklah. Well. That's me :)
yosh, gini aja deh. Pengen nulis macem-macem tapi ga bisa juga konsen. mau cerita ini itu disini tapi ga keluar apa apa. hahaha. Omoshiroi *bener ga sih tulisannya*
next time i'll write something. mungkin ga bisa langsung di net. mungkin keseharian yang ingin aku tulis dan (mungkin) bagi bisa di post kan kapan-kapan. ^,^
regards
udah lama ga ngepost apa-apa disini. Bukan ding, ini sih terlalu lama. 2 tahun ga ngepost apa-apa. apa-apaan itu. yah walaupun blog ini juga ga dibaca banyak orang. ahahahah. *menghibur diri*
anoo, sebenernya banyak hal yang ingin ditulis disini. Banyak banget sampai ga tau harus mulai dari mana. Kalau ada yang ga ngerti sama tulisan ini, salahkan diri sendiri aja yak.Ga usah mencak-mencak disini. *eh? emang ada yang mau baca sampai akhir?*
2 tahun lamanya ga ngepost ap-apa. Antara galau sama mikirin yang ga penting selama 2 tahun ini. perihal perasaan dan otak yang mikirin masalah terus-terusan tapi ga diimbangi sama gerak badan. Alias ga memberikan solusi walaupun sudah dipikirin. Masalah tetap menjadi masalah kalau ga diselesaikan kan? *anak kecil juga tau kaliii -_- *
Kalau masalah yang berbau negatif emang dari sononya sih gw menarik hal-hal negatif itu mendekat. Waaks. aura negatif telah datang setelah gw menyia-nyiakan yang namanya hal-hal berbau positif.heeeuuuw. ah sutralah ga usah dibahas lagi padahal pengen sih. Aaak tidak. hentikan. baiklah. Well. That's me :)
yosh, gini aja deh. Pengen nulis macem-macem tapi ga bisa juga konsen. mau cerita ini itu disini tapi ga keluar apa apa. hahaha. Omoshiroi *bener ga sih tulisannya*
next time i'll write something. mungkin ga bisa langsung di net. mungkin keseharian yang ingin aku tulis dan (mungkin) bagi bisa di post kan kapan-kapan. ^,^
regards
Senin, 10 Desember 2012
Despite leaving a judgement it’s better to ask ‘why’
Wah sepertinya judgement
sudah ada ya..
Padahal aku mengatakan ehm tepatnya menuliskan sebuah
kalimat. Agak sebel liatnya terrnyata respon yang aku dapatkan justru berupa
ceramah. Oh come on. I don’t need that.
Aku butuh fokus disini. Don’t disturb me for a while. I’m need
that.
Aku akan lebih senang jika ditanya “ada apa?” ketimbang
harus melihat banyak kalimat yang berisi ceramah dan kurang lebih isinya ‘untuk
pertimbangkan lagi keputusan itu’
And for several reason too, don’t make your own judge. Please.
No need for your word.
Just stay away from me and I want to focus.
Ga usah mikir yang gimana2. Aku tahu kamu teman aku dan
mungkin tahu sedikit dan memprediksi bagaimana dengan reaksi aku. Tapi untuk
yang satu ini. Akan lebih baik anda tidak usah sok tahu. ‘pertimbangkan lagi?’
heh… jangan buat aku mundur lagi dengan keputusan yang aku buat. Terserah padaku
aku akan melakukan apa untuk kepentingan aku sendiri. Terimakasih untuk
perhatian dan sarannya. Tapi aku mampu dengan keputusan yang aku buat.
Just save your word to the others.
And I’ll predict..you will discuss it with the others and
make some worries about me.
Just leave me. Ok?
I need some my own room.
I’m tired and I need my time for my self.
Can I take it for a while.
Need some fresh air.
Aku bukan berlari, tapi aku diam disini untuk fokus.
Kamis, 01 November 2012
Jika A dilakukan, Maka...
Apa-apa yang dilakukan, kenapa terasa kosong ya?
Aku takut melakukannya sampai Akhir...
Apa yang terjadi nantinya?
Aku tidak berani untuk melihat.
Merasa apa yang aku lakukan tidak begitu meninggalkan kesan. Ataukah aku memang tidak menghargai apa-apa yang aku lakukan?
Apa selama ini aku tidak merasa puas?
Ataukah aku tidak bersyukur?
Aku takut melakukannya sampai Akhir...
Apa yang terjadi nantinya?
Aku tidak berani untuk melihat.
Merasa apa yang aku lakukan tidak begitu meninggalkan kesan. Ataukah aku memang tidak menghargai apa-apa yang aku lakukan?
Apa selama ini aku tidak merasa puas?
Ataukah aku tidak bersyukur?
Langganan:
Postingan (Atom)